Islam dan Seputarnya
Allah Benci Lho

Allah Benci Lho

Oleh | Minggu, 08 April 2007 22:49 WIB | 11.481 Views 2007-04-08 22:49:53

Mas amri bilang, Sahabat, hidup ini selalu berpasangan, sedih-gembira, kaya-miskin, tua muda, luas-sempit dan aneka pasangan lainnya. Begitu juga ada orang yang disayang oleh Allah swt dan ada juga orang yang dibenci oleh Allah swt.
 
Pada tahun baru 1427 H ini, ada banyak hal yang harus kita audit, salah satunya adalah apakah kita termasuk orang yang disayang oleh Allah swt atau malah sebaliknya yaitu orang yang dibenci oleh Allah swt.
 
Sebenarnya, dibenci atau disayang oleh Allah swt, sangat tergantung pada prilaku kita sehari-hari. Apakah prilaku kita mengundang kasih sayang atau sebaliknya yaitu mengundang kebencian.
 
Rasulullah saw menjelaskan, ''Empat macam orang yang dibenci Allah, yaitu penjual yang suka bersumpah, orang miskin yang sombong, orang yang sudah tua suka melacur, dan pemimpin yang durhaka.'' (HR Nasa'i dari Abu Hurairah).
 
Pertama, penjual yang suka bersumpah.
 
Kelompok ini adalah para penjual yang sering bersumpah palsu dengan harapan agar mampu melariskan atau meningkatkan omset penjualan yang pada akhirnya meningkatkan keuntungan. Prilaku ini, sangat sering dilakukan oleh kita yang bergerak dibidang marketing, marketing produk apa saja, agar laku keras, maka melakukan sumpah penipuan produk. Rasulullah telah memperingatkan berkaitan dengan perilaku ini, beliau bersabda, ''Bersumpah untuk melariskan barang dagangannya adalah merusak keberkahan dan keuntungan.'' (HR Bukhari dan Muslim).
 
Kedua, orang miskin yang sombong.
 
Kelompok ini adalah orang miskin secara kehidupan, tetapi ia tidak mau berdoa kepada Allah, tidak berusaha, dan bahkan malah bergaya seperti orang kaya serta sombong kepada sesamanya. Agar terlihat keren kehidupannya, maka hidup lebih besar pasak daripada tiang dan bahkan terlalu banyak pasak tanpa tiang. Intinya, sudah tidak berpenghasilan, gaya lagi. Hidup terlilit hutang karena prilakunya sendiri.
 
Berkaitan dengan sifat sombong, Allah memperingatkan, ''Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.'' (QS 17: 37).
 
Dalam ayat lainnya Allah menegaskan, ''Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.'' (QS 31: 18).
 
Ketiga, orang yang sudah tua tetapi suka melacur.
 
Banyak diantara kita, karena ekonomi semakin mapan, kadang-kadang terjebak oleh prilaku ingin berzinah kepada yang lebih muda dan cantik. Begitu juga, banyak wanita muda karena ingin menambah penghasilan berlimpah, merelakan diri untuk berzinah. Rumus pokoknya adalah laki-laki tertarik pada yang cantik dan wanita lebih tertarik kepada yang berharta.
 
Keempat, pemimpin yang durhaka.
 
Kita semua adalah pemimpin, hanya berbeda tempat dan sektornya. Pemimpin yang durhaka adalah pemimpin yang memanfaatkan wewenang dan jabatannya untuk menekan dan tidak memberi kesempatan kepada yang dipimpin semakin maju, bahkan memperkaya diri sendiri juga kelompoknya.
 
Sahabat CyberMQ
 
Kita semua berpeluang untuk menjadi penjual yang disayang Allah swt dan juga berpeluang untuk dibenci oleh Allah swt. Kita berpeluang untuk menjadi orang miskin yang disayang dan dibenci oleh Allah swt. Kita berpeluang untuk menjadi orang tua yang disayang dan dibenci oleh Allah swt. Begitu juga, kita juga berpeluang untuk menjadi pemimpin yang disayang maupun dibenci oleh Allah swt.
 
Berani hadapi tantangan positif agar tidak dibenci oleh Allah swt !!! Bagaimana pendapat sahabat ???


Baca atau Download PDF Adi Sumaryadi - Bicara IT dan Internet

#






Mungkin anda tertarik menonton video tentang Produk atau Services? - Belajar Bisnis Digital 3

Islam dan Seputarnya Lainnya
Mencuri Benih, Benarkah Dosanya Terus Berkembang?
Jum'at, 18 November 2016 18:34 WIB
Mencuri Benih, Benarkah Dosanya Terus Berkembang?
Sekali-kali Maksiat Ah... Cuma Sekali Kok
Sabtu, 02 April 2011 20:50 WIB
Sekali-kali Maksiat Ah... Cuma Sekali Kok
Beratnya Kala Ulama Berhutang Budi
Jum'at, 25 Desember 2009 19:20 WIB
Beratnya Kala Ulama Berhutang Budi