Islam dan Seputarnya
Luar Biasanya Bagaimana Al Quran Menggambarkan Gempa

Luar Biasanya Bagaimana Al Quran Menggambarkan Gempa

Kamis, 03 September 2009 20:44 WIB | 9.879 Views 2009-09-03 20:44:00

Jujur saja gempa ini merupakan gempa yang benar-benar terasa selama hidup saya, dan mudah-mudahan tidak terjadi kembali diesok hari kedepan. Tepat terjadinya gempa diri terasa sangat kaget hanya dapat berucap takbir, setelah beberapa saat reda saya baru bisa mendengarkan satu-satunya radio yang bisa didengar informasinya dan sangat kaget ketika ternyata gempa terjadi di pantai selatan, pikiran tidak karuan semakin menguat ketika handphone mamah dan handphone bapa tidak ada yang dapat dihubungi satupun, akhirnya setelah beberapa saat alhamdulillah bisa dihubungi.

Banyak hikmah tentunya dengan adanya kejadian gempa ini, saya sendiri semakin merasakan betapa lemahnya manusia yang hanya digoyang tempat tinggalnya selama tiga menit sudah tidak berdaya, puluhan saudara-saudara kita menjadi korban, ribuan rumah hancur berantakan, sebuah kisah yang memilukan. Alhamdulillah gempa tidak diikuti oleh effect lanjutan berupa tsunami yang besar, padahal BMG sempat memberikan peringatan tsunami, alhamdulillah menurut informasi tsunami hanya terjadi sekitar 20 cm saja itupun di beberapa tempat saja.

Menilik dari gempa itu sendiri, saya sempat kagum luar biasa setelah membaca harian pikiran rakyat, disana digambarkan bagaimana lempengan diatas bumi ini sebetulnya bergerak 7-20 cm setiap tahunnya, ada dua buah lempeng besar yang biasanya saling bertabrakan, lempeng ini juga yang menyebabkan gempa dan tsunami di aceh, gempa jogja termasuk tsunami di Pangandaran 17 Juli 2006 silam. Kekaguman saya bertambah kuat ketika membaca sebuah ayat dalam Al Quran yaitu surat An-naml ayat 88:

وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ

Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Kemudian dilengkapi dengan penjabaran surat Asy-Syuura, 42:32-34. Allah Berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ الْجَوَارِ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلَامِ

32. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung

إِن يَشَأْ يُسْكِنِ الرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَى ظَهْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ

33. Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur.

أَوْ يُوبِقْهُنَّ بِمَا كَسَبُوا وَيَعْفُ عَن كَثِيرٍ

34. atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka atau Dia memberi maaf sebagian besar (dari mereka).

Memang butuh orang yang benar-benar paham dan mengerti akan tafsir ayat-ayat diatas. Berikut ini adalah data yang saya peroleh yang menjelaskan bagaimana sebenarnya makna dari ayat diatas.

Kapal-kapal tektonik yang saling bertabrakan itu adalah lempeng-lempeng litosfer India-Australia dengan Eurasia. Lempeng India-Australia merupakan lempeng samudra yang bergerak relatif ke arah utara. Pergerakan rata-ratanya mencapai 7 – 10 cm/tahun. Ketika lempeng ini bergerak ke utara, di utara dihadang oleh lempeng raksasa yaitu lempeng Eurasia, gabungan besar antara benua Eropa dan Asia.

Interaksi kedua lempeng raksasa ini mempunyai dua fenomena besar yaitu terbentuknya Pegunungan Himalaya dan palung-palung laut dalam. Lempeng India-Australia sejatinya adalah lempeng yang sebagian besar menempati Samudra Hindia sehingga disebut lempeng samudra. Di atasnya menumpang Benua Australia dan India. Ketika bagian India yang berupa benua bertabrakan dengan lempeng Benua Eurasia, terciptalah Pegunungan Himalaya.

Dalam geologi, peristiwa tabrakan dua lempeng benua itu disebut collision alias tabrakan. Bayangkan jika dua lokomotif bertabrakan frontal. Kedua lokomotif akan terangkat naik. Begitulah bagaimana Pegunungan Himalaya terbentuk menjulang hingga ketinggian 8.848 m di atas muka laut.

Di tempat lain, palung-palung laut yang mencapai kedalaman 6.000 m di bawah muka laut terbentuk karena yang bertabrakan adalah lempeng samudra dengan lempeng benua. Bayangkan sebuah sedan bertabrakan dengan truk. Sedan akan melesak tertunjam di bawah kolong truk. Itulah yang terjadi sepanjang pantai barat Sumatra yang menerus ke selatan Jawa, Nusa Tenggara, hingga Maluku selatan. Salah satu segmen lempeng samudra India-Australia ini menunjam masuk di bawah lempeng Benua Eurasia di bawah Tasikmalaya menciptakan gempa yang membuat panik, Rabu sore. Dalam geologi peristiwa penunjaman ini dikenal sebagai subduction


Baca atau Download PDF Adi Sumaryadi - Bicara IT dan Internet

#






Mungkin anda tertarik menonton video tentang Produk atau Services? - Belajar Bisnis Digital 3

Islam dan Seputarnya Lainnya
Mencuri Benih, Benarkah Dosanya Terus Berkembang?
Jum'at, 18 November 2016 18:34 WIB
Mencuri Benih, Benarkah Dosanya Terus Berkembang?
Sekali-kali Maksiat Ah... Cuma Sekali Kok
Sabtu, 02 April 2011 20:50 WIB
Sekali-kali Maksiat Ah... Cuma Sekali Kok
Beratnya Kala Ulama Berhutang Budi
Jum'at, 25 Desember 2009 19:20 WIB
Beratnya Kala Ulama Berhutang Budi