Startup Indonesia
Bakar Uang, Benarkah Setiap Start Up Harus Membakar Uang?

Bakar Uang, Benarkah Setiap Start Up Harus Membakar Uang?

Oleh | Jum'at, 14 September 2018 14:34 WIB | 23.412 Views 2018-09-14 14:34:22

Istilah bakar uang memang lazim terdengar di dunia perusahaan rintisan (startup), istilah ini diartikan sebagai sebuah kegiatan menghabiskan uang banyak untuk sebuah proses bisnis tertentu, umumnya lebih ditekankan kepada proses pengembangan bisnis seperti marketing dan akuisisi pasar.

Ada yang bilang jika GoJek hingga saat ini masih bakar uang, bahkan sang CEO, Nadiem Makarim mengatakan bahwa kapan akan dihentikannya bakar-bakar uang ini belum tau, namun setidaknya Gopay merupakan strategi untuk mengurangi jumlah uang yang dibakar. Bakar uang yang dilakukan Gojek saya liat lebih difokuskan kepada akusisi pasar, sama seperti pesaingnya Grab. Cara-cara sederhana untuk membakar uang yang dilakukan adalah diskon besar-besaran untuk pengguna baru, berbagai promo untuk customer yang lama tidak memakai layanan dan juga promosi di berbagai media, baik cetak maupun eletronik.

Lain halnya dengan Shopee, cara yang dilakukan untuk mengakusisi pasar adalah dengan memberikan promosi gratis ongkos kirim, ya, gratis ongkir memang masih menjadi tawaran menarik khususnya bagi pengguna marketplace portal di Indonesia. Cara tepat yang dipilih Shopee untuk mengakusisi pasar.

Haruskah membakar Uang?
Pertanyaan itu tentu harus anda jawab sendiri bila anda sedang merintis sebuah usaha atau membuat sebuah startup, baik startup teknologi ataupun konvensional. Pertanyaan mendasar yang harus pula anda jawab sendiri adalah apakah ada uang yang boleh dibakar?

Menurut saya, bakar uang harus disesuaikan dengan kondisi keuangan yang dimiliki, umumnya memang sebuah startup banyak yang bakar uang, hanya saja mungkin banyaknya uang yang dibakar tidak seperti startup unicorn yang ada. Ya, misalkan menghabiskan jutaan rupiah untuk Facebook Ads, Google Adwords atau Instagram Ads yang secara langsung dampaknya mungkin tidak terasa. 

Startup yang benar-benar "baru start", efesiensi dalam keuangan menjadi hal yang mutlak, apalagi belum menemukan investor dan lebih mengandalkan dari kocek pribadi, sisa jual tanah atau menggadaikan perhiasan :). Oleh karenanya, dalam kondisi ini bakar uang menurut saya belum perlu.

Namun, diluar itu semua, bakar uang adalah sebuah pertaruhan bagi seorang yang memang fokus bisnis, bakar uang menjadi sebuah test case, apakah uang yang dikeluarkan akan memberikan return yang besar atau tidak. Jadi kembali lagi kepada strategi yang telah anda rancang.
 


Baca atau Download PDF Adi Sumaryadi - Bicara IT dan Internet



Mungkin anda tertarik menonton video tentang ?Tim Pemenangan Capres Sepertinya Belum Bergerak di Digital dan Online!

Apa komentar anda tentang Tulisan Bakar Uang, Benarkah Setiap Start Up Harus Membakar Uang??

Startup Indonesia Lainnya
Qualitiva, Tempat Buat Kuis dan Test Online, Dapat Uang
Kamis, 31 Mei 2018 18:10 WIB
Qualitiva, Tempat Buat Kuis dan Test Online, Dapat Uang
Saya melihat sekilas namanya merupakan pengembangan dari kata Quality dan berubah menjadi Qulitiva, namun tentu yang tahu benar adalah Founder dan juga timnya. Qualitiva adalah sebuah startup yang memfokuskan diri pada flatform Kuis Online.
Ini Jenis Startup yang Bakal Ramai di Tahun 2018
Senin, 15 Januari 2018 21:01 WIB
Ini Jenis Startup yang Bakal Ramai di Tahun 2018
Dunia Startup Indonesia akhir-akhir ini cukup sering menghiasi pemberitaan berbagai media, tentu dengan kesuksesan beberapa startup yang muncul di tanah air ini yang mampu menyedot perhatian semua seperti Gojek, Traveloka, Bukalapak, Tokopedia dan yang lainnya.