Teknologi Informasi
Berinteraksi dengan Televisi Lewat IPTV

Berinteraksi dengan Televisi Lewat IPTV

Kamis, 14 April 2011 09:16 WIB | 11.141 Views 2011-04-14 09:16:31

Televisi sejak kelahirannya sudah menjadi salah satu media yang paling banyak digunakan oleh orang, bahkan diawal tahun 2000, banyak sekali stasiun televisi baik lokal maupun nasional bermunculan. Kesemua stasiun televisi itu umumnya dapat disaksikan melalui pesawat televisi dengan teknologi UHF, Satelit atapun kabel. Model broadcast yang dipakaipun masih satu arah dimana sebuah Televisi akan menyajikan program atau acara yang mau tidak mau harus ditonton oleh pemirsanya berikut dengan iklan yang tersisip didalamnya. Ada perkembangan teknologi mememungkinkan kita bisa interaktif dengan televise yang sedang kita tonton, teknologi itu bernama IPTV atau Internet Protocol Television.

Teknologi Dasar
IPTV merupakan layanan televisi berbasis internet protokol (IP) yang menggunakan jaringan kabel sebagai penghantarnya. Konsep IPTV berbeda dari siaran TV melalui kabel atau satelit karena didistribusikan melalui IP.

Video streaming merupakan teknologi dasar penyusun dari IPTV, bisa bersifat live yang merupakan broadcast dari sebuah acara yang sedang berlangsung atapun bersifat ondemand dimana penonton dapat meminta dan memilih program yang sudah disediakan. Sebagai sebuah video streaming, IPTV akan berjalan normal dan ideal menggunakan internet broadband dengan minimum kecepatan 4 mbps. Biasanya IPTV akan dipasangkan menggunakan infrastruktur  DSL (Digital Subscriber Line) ataupun ADSL (Asymmetric digital subscriber line).

Sebuah layanan IPTV dapat dinikmati apabila unsur-unsur penyusunnya sudah ada yaitu server yang merupakan gudang content yang nantinya akan direquest oleh penonton menggunakan perangkat client dan infrastruktur jaringan internetnya itu sendiri.

Layanan IPTV
Beberapa layanan yang umum dan sudah berkembang di teknologi IPTV antara lain adalah:

-    Broadcast/Live TV, yaitu layanan siaran televisi yang dipancarkan oleh stasiun-stasiun televisi umum dan juga sebuah acara-acara khusus yang telah deprogram sebelumnya, penonton dapat menikmati layanan ini seperti layanan TV berbayar yang ada sekarang.

-    Video and Music on Demand, yakni suatu siaran video dan musik berdasarkan permintaan penonton. Layanan ini biasanya adalah layanan berbayar, dimana penonton akan memilih video dan musik yang ingin diputar, selanjutnya akan mengurangi nilai simpanan penonton  sebelum video tersebut dimainkan. Setiap video dan musik yang dibayar, akan mempunyai periode waktu tertentu untuk dapat diputar. Setelah periode waktu berakhir, penonton harus membayar kembali agar dapat memutar video dan musik tersebut. Namun tentunya model penarifan tergantung operator sebagai penyelengara layanan.

-    News on Demand, yaitu layanan siaran berita sesuai permintaan penonton. User dapat memilih siaran suatu berita tertentu yang ingin dilihat, selanjutnya sistem IPTV akan memutar siaran yang dipilih tersebut.

-    Game Online, bagi sebagai operator IPTV yang sudah ada layanan ini memungkinkan untuk dijalankan, apalagi set top box sebagai pesawat penerima layanan tidak terpaku pada sebuah vendor, bahkan Xbox pun dapat digunakan untuk menjalankan layanan IPTV.

-    Home Shopping, layanan ini yang tidak dapat ditemukan dilayanan televisi yang ada saat ini dimana penonton dapat memesan sebuah barang yang umumnya berupa makanan, biasanya operator akan bekerjasama dengan layanan kurir atapun restaurant khusus yang menyediakan layanan antar makanan.

Kelebihan IPTV

Penggunakan jaringan dalam tekenlogi IPTV membuat layanan ini memiliki lebih banyak kelebihan. User lebih mudah diverifikasi, bisa disediakan digital rights management (DRM) dan electronic program guide (EPG) serta chanel dan konten bisa disesuaikan.Sistem IP yang menyediakan metode universal konektifitas dua arah, membuat IPTV bisa menyediakan konten lebih interaktif. Oleh sebab itu, IPTV dinilai bisa sebagai sarana siaran masa depan.

IPTV mampu berkembang pesat beberapa tahun terakhir, didorong oleh investasi perusahaan telekomunikasi karena lebih murah dari segi biaya dibandingkan bentuk siaran konvensional. Selain itu operator juga berusaha untuk mengeksploitasi pasar baru.

Perkembangan pesat IPTV didukung oleh pertumbuhan internet broadband. Lembaga Light Reading Insider menghitung ada 4,5 juta perangkat set top box untuk IPTV yang terjual di Eropa dan Amerika Utara dan jumlahnya terus bertambah. IPTV juga menjadi fenomena global. Terutama di Asia Pasifik karena tumbuh pesat dengan lebih dari 3 juta pelanggan IPTV dan menjadi pasar terdepan pada 2008.

Kekurangan IPTV

Jika melihat pada infrastruktur yang ada sudah dipastikan bahwa harga yang akan didapat oleh penonton sebagai enduser saat ini masih relatif mahal mengingat infrastruktur di Indonesia yang ada belum semuanya support untuk jaringan kabel broadband. Selain itu kewajiban untuk membeli set top box juga menjadi kendala user untuk lebih murah mendapatkan layanan ini dengan maksimal.

Di Indonesia, layanan IPTV masih terhitung baru dan bahkan regulasi dari pemerintahpun belum sepenuhnya dapat dijalankan mengingat biaya yang sangat besar yang harus dikeluarkan oleh Operator untuk menggelar layanan IPTV walaupun ada operator yang sudah mencoba menggalar layanan ini. Namun demikian perkembangan IPTV sebagai media penyiaran masa depan akan terus berkembang dan kemungkinan besar akan segera dapat dinikmati dengan mudah dan murah layaknya kita menonton televise sekarang ini.


Baca atau Download PDF Adi Sumaryadi - Bicara IT dan Internet

#






Mungkin anda tertarik menonton video tentang Produk atau Services? - Belajar Bisnis Digital 3

Teknologi Informasi Lainnya
Prediksi Dunia Teknologi Informasi Tahun 2010
Rabu, 06 Januari 2010 06:04 WIB
Prediksi Dunia Teknologi Informasi Tahun 2010
Info Lokasi Minimarket Berbasis Mobile Web dan SMS
Rabu, 28 Oktober 2009 16:07 WIB
Info Lokasi Minimarket Berbasis Mobile Web dan SMS
"E-mail" Terancam Jejaring Sosial
Kamis, 01 Oktober 2009 07:08 WIB
"E-mail" Terancam Jejaring Sosial
Facebook, Besar karena Me Too
Sabtu, 05 September 2009 09:32 WIB
Facebook, Besar karena Me Too
Seberapa Pentingkah Ranking Alexa?
Selasa, 30 Desember 2008 07:13 WIB
Seberapa Pentingkah Ranking Alexa?